Jumat, 16 Maret 2012



KOMPONEN-KOMPONEN  ENGINE
1.     Blok Silinder                                                                                                 Merupakan inti dari pada mesin
Terbuat dari besi tuang, belakangan ada beberapa blok silinder yang di buat dari paduan aluminium, seperti kita ketahui bahwa aluminium lebih ringan dan meradiasikan panas yang lebih efisiensi dibandingkan dengan besi tuang.
Silinder di kelilingi oleh mantel pendingin (water jacket) untuk membantu pendinginan.
2.     Silinder.
Tenaga panas yang dihasilkan oleh pembakaran bensin dirubah ke dalam tenaga mekanikdengan adanya tenaga naik turun torak dalam tiap-tiap silinder.
Mesin harus memenuhi kedua kebutuhan, dengan tujuan untuk merubah tenaga panas menjadi energi mekanik seefisien mungkin.
-         Tidak boleh terdapat kebocoran campuran bahan baker dan udara saat berlangsungnya kompressi atau kebocoran gas pembakaran antara silinder dan torak.
-          Tahanan gesek antara torak dan silinder harus sekecil mungkin.
Oleh sebab itu pembuatan silinder deperlukan ketelitian yang tinggi.
3.     Kepala silinder.
Kepala silinder ditempatkan di bagian atas blok silinder. Pada bagian bawah kepala silinder terdapat ruang baker dan katup-katup.
Kepala silinder harus tahan terhadap temperatus dan tekanan yang tinggi selama mesin bekerja. Umumnya kepala silinder dibuat dari besi tuang. Akhir-akhir ini banyak kepala silinder dibuat dari paduan aluminium, karena memiliki kemampuan pendinginan yang lebih besar di bandingkan yang terbuat dari besi tuang.
Pada kepala silinder juga dilengkapi dengan mantel pendingin yang dialiri air pendingin yang dating dari blok silinder untuk mendinginkan katup-katup dan busi.

4.     Torak
Torak bergerak naik turun di dalam silinder untuk melakukan langkah hisap, kompressi, pembakaran, dan pembuangan.                                                                             
Fungsi utama torak untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol melalui batang torak.
Torak terus menerus menerima temperature dan tekanan yang tinggi sehingga harus dapat tahan saat mesin beroperasi pada kecepatan tinggi untuk periode waktu yang lama.
Pada umumnya torak dibuat dari paduan aluminium, selain lebih ringan, radiasi panasnya lebih efisien di bandingkan dengan material yang lain
5.     Pegas Torak.
Pegas torak (piston ring) dipasang dalam alur ring (ring groove) pada torak. Pegas torak sifatnya elastis sehingga dapat mengembang dan menutup dengan rapat pada dinding silinder.
Pegas torak terbuat dari bahan yang dapat bertahan  lama, umumnya di buat dari baja tuang special yang tidak akan merusak dinding silinder.
Pegas torak mempunyai 3 peranan penting :
-         mencegah kebocoran campuran udara dan bensin dan gas pembakaran yang melalui celah antara torak dan dinding silinder ke dalam bak engkol selama langkah kompressi dan langkah usaha.
-         Mencegah oli yang melumasi torak dan silinder masuk ke ruang baker.
-         Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk membantu mendinginkan torak.
6.     Pena torak.
Pena torak (piston pin) berfungsi untuk menghubungkan torak dengan bagian ujung yang kecil (small end) pada batang torak, dan meneruskan tekanan pembakaran yang berlaku pada torak ke batang torak
7.     Batang Torak.
Batang torak menghubungkan torak ke poros engkol dan selanjutnya meneruskan tenaga yang di hasilkan oleh torak ke poros engkol’

8.     Poros Engkol.
Tenaga yang di gunakan untuk menggerakkan roda kendaraan dihasilkan oleh gerakan batang torak dan di ubah menjadi gerak putaran pada poros engkol. Poros engkol menerima beban yang besar dari torak danbatang torak serta berputar pada kecepatan tinggi. Dengan alasan tersebut poros engkol umumnya di buat dari baja carbon dengan tingkatan serta mempunyai daya tahan bahan yang tinggi.
9.     Roda Penerus.
Roda penerus (flywheel) dibuat dari baja tuang dengan mutu yang tinggi yang di ikat oleh baut pada bagian belakang poros engkol. Roda penerus menyimpan tenaga putar selama proses langkah lainnya kecuali langkah usaha, oleh sebab itu poros engkol berputar terus menerus, hal ini menyebabkan mesin berputar dengan lembut yang di akibatkangetaran tenaga yang di hasilkan.
10.    Mekanisme Katup.
Mekanisme katup di rancang sedemikian rupa sehingga sumbu nokberputar satu kali untuk menggerakkan katup hisap dan katup buang setiap dua kali putaran poros engkol.                                                                                                    KOMPONEN SISTEM  PENGAPIAN
  1. Koil Penyalaan
      Arus listrik yang datang dari batere ataupun generator AC akan masuk ke dalam koilArus itu mempunyai tegangan yang rendah dan oleh koil tegangan ini akan di naikkan sampai mencapai tegangan kira-kira 10.000Volt. Dalam koil terdapat gulungan primer dan sekunder yang di lilitkan pada tumpukan-tumpukan pelat besi tipis. Gulungan primer ini mempunyai kawat yang dililitkan dng diameter 0.6 – 0.9 mm dengan jumlah lilitan sebanyak 200 kali. Gulungan sekunder mempunyai lilitan kawat dengan diameter kawat 0.05 – 0.08 mm dan jumlah lilitannya sebanyak 20.000 kali. \

  1. Kontak Breaker (pemutus arus) Platina
Platina ini berfungsi sebagai sakelar pada kumparan primer dari koil penyalaan. Dengan bekerjanya platina ini maka medan magnet pada koil selalu berubah-ubah yang mengakibatkan timbulnya tegangan sebesar kira kira 10.000 Volt pada kumparan sekunder.
  1. Kondensor
Kondensor bersifat menyimpan sejumlah muatan listrik menurut kapasitas dan dalam waktu tertentu. Karena itu kondensor dapat di pakai sebagai peredam/penghisap arus listrik ekstra yang timbul akibat adanya tegangan induksi diri pada gulungan primer yang dapat menimbulkan bunga api listrik pada platina.
  1. Busi
Busi adalah suatu alat yang di gunakan untuk meloncatkan bunga api listrik di dalam ruang baker. Bunga api listrik ini di loncatkan dengan perbedaan tegangan 10.000 Volt di antara kedua kutup elektroda dari busi.
  1.  Baterre.
Battere adalah sumber listrik arus DC yang timbul melalui suatu reaksi kimia dan mempunyai waktu pakai yang relatif pendek.
ü  SISTEM PENGAPIAN
Sistem pengapian ini erat sekali hubungannya dengan tenaga atau daya yang di bangkitkan oleh mesin tersebut. Berhubung platina bergerak terus menerus sesuai dengan putaran poros penggerak maka mudah sekali aus. Karena itu pada periode tertentu jarak kerenggangan platina harus di perbaiki kembali dan  sampai batas tertentu harus dig anti.
Dalam pengapian konvensional di pakai gerakan gerakan mekanis platina untuk mengalirkan arusnya, sedang pada system pengapianelektronis ini gerakan mekanis itu dig anti dengan signal signal listrik untuk membuka menutup suatu alat elektronis yang di sebut SCR (Silicon Controller Rectifier)
Keuntunga pengapian Elektronis di banding dengan yang platina :
-         Platina yang bekerja mekanis diganti dengan sensor yang bekerja secara elektronis
-         Tidak memerlukan perawatan atau penyetelan
-         Bahan bakar lebih irit karena pembakarannya lebih sempurna
-         Aman dari hujan dan banjir karena tidak di pakainya platinya yang sensitive air
Kerugian secara elektris dari system penmgapian elektronis :
-         Kerusakan salah satu komponen di dalam unit CDI akan menyebabkan semua rangkaian unit CDI tidak berfungsi lagi, kerusakan ini tidak dapat di atasi yang sifatnya sementara, karena harus dig anti dng satu unit yang baru
-         Harganya relatif mahal.
ü  KOPLING
Kopling adalah suatu bagian yang mutlak di perlukan pada kendaraan yang pengeerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin. Pada tahap pertama mesin di hidupkan tanpa di gunakan tenaganya. Oleh karena itu pada tahap pertama mesin harus dapat berputar dahulu dan kemudian akan bergerak perlahan lahan, selain itu mesin juga harus bebas atau tidak berhubungan bila mengganti gigi transmisi. Jadi tugas dari kopling adalah :
-         dapat meneruskan perputaran poros engkol ke transmisi
-         dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan transmisi
-         dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara berangsur angsur secara merata tanpa hentakan
Kopling terdiri atas dua bagian utama, yaitu :
-         rumah kopling, yang ikut berputar dengan poros engkol (di gerakkan oleh roda gigi pada ujung poros engkol
-         pusat kopling, yang di pasang pada ujung utama transmisi. 
ü  TRANSMISI
Transmisi gunanya untuk mengubah kecepatan mesin dan momen dengan perkaitan gigi gigi dalam berbagai macam kombinasi. Bila kombinasi gigi gigi kecil dan besar maka kecepatan putaran roda akan berkurang tetapi momen pada poros akan bertambah.
Transmisi di perlukan untuk :
-         membuat torsi pada roda/ban lebih besar dari torsi yang di hasilkan oleh motor
-         mengatur kecepatan kendaraan.

1.1.1             SISTEM INJEKSI MESIN BENSIN

1.1.2     Mengenal Sistem Injeksi Mesin Bensin


Seluruh mobil terbaru yang diproduksi dan dijual sekarang ini di Indonesia sudah menggunakan teknologi injeksi untuk pasokan bahan bakarnya. Teknologi lama, yaitu karburasi (alatnya disebut karburator) sudah digusur. Kalau pun ada mobil yang masih menggunakan karburator, adalah sisa peninggalan waktu yang telah berlalu.

Injeksi lahir, sesuai dengan tutuntan zaman. Untuk menjaga lingkungan makin bersih dan konsumsi bahan bakar juga bisa makin irit. Sistem injeksi berkembang secara bertahap. Umurnya pun sudah mencapai 40 tahun.
Mulanya pada 1967an, Bosch yang bekerjasama dengan Mercedes-Benz memproduksi mobil dengan sistem injeksi mekanis untuk mesin berbahan bakar bensin. Pada awal 1980-an, dengan berkembangnya teknologi komputer, sistem injeksi bensin juga mengalami perubahan. Kerjanya tidak lagi secara mekanis, tetapi elektromekanis. Sistem injeksi dilengkapi dengan komputer yang merupakan 'otak' untuk mengatur kerjanya.
ü  MPI & GDI
Sistem injeksi yang banyak digunakan sekarang merupakan masa transisi ke yang terbaru. Pada sebagian besar mesin mobil sekarang, injektornya berada di mulut masuk ruang bakar mesin atau dekat dengan katup isap. Alhasil, setiap silinder menggunakan satu injektor. Karena itu pula produsen menyebut sistem injeksi dengan multipoint injection (MPI). Sebelumnya 1980-an), juga ada yang disebut Throttle Body Injection, injektor yang digunakan satu dan dipasang di tempat yang biasanya dihuni oleh karburator.
Injeksi terbaru adalah GDI, gasoline direct injection. Sistem ini juga sudah digunakan pada beberapa merek tertentu di Indonesia yang dimasukkan secara CBU. Pada GDI, nosel injektor berada di dalam ruang bakar. Dengan cara ini bahan bakar langsung disemprotkan ke ruang bakar. Metode ini sama dengan yang digunakan pada mesin diesel masa kini (direct injection).
*Sensor-sensor
Dengan sistem injeksi, kerja mesin jauh lebih efisien karena tidak banyak lagi menggunakan komponen mekanis untuk mengontrol kerja mesin dan pasokan bahan bakar. Perawatan juga lebih gampang! Namun untuk menangani perawatan dan gangguan, dibutuhkan mekanik dengan kemampuan berpikir lebih baik. Pasalnya, komputer yang digunakan mengatur kerja sistem injeksi dan juga sistem pengapian, punya kaitan atau tali-temali dengan komponen dan bagian lain dari mesin.
Dengan sistem injeksi yang dikontrol secara elektronik, mesin mampu beradaptasi untuk bekerja secara efisien dan efektif sesuai dengan kondisi lingkungan. Misalnya, berdasarkan perubahan suhu, kelembaban udara, ketinggian tempat, beban mesin atau kendaraan, kecepatan, jenis bahan bakar dan sebagainya. Untuk ini, sistem dilengkapi alat pengindera atau sensor-sensor plus saklar yang selanjutnya mengirimkan informasi ke otak mesin yang disebut Engine Control Module (ECM) atau Engine Control Unit (ECU). ZUL


Tidak ada komentar:

Posting Komentar